BERITA TERKINI INDONESIA - Jumlah wisatawan asing yang masuk Tokyo kini semakin banyak, mencapai 15,9 juta orang dalam enam bulan pertama tahun 2018. Akibatnya prostitusi di Jepang jadi kian menjamur.
"Ya lumayan banyak wisatawan yang memesan wanita panggilan kami saat ini," kata pemilik Tokyo Style, Tanaka, Kamis (9/8/2018).
Para wanita yang disediakan Tanaka memang sangat berkelas layaknya artis dan model dengan tubuh ideal. Ada beberapa wanita yang wajahnya pun tidak ditutupi. Kalau dulu, Tanaka mengatakan sehari hanya beberapa saja pesanan, namun kini per hari sedikitnya sepuluh orang wanita sudah harus bisa dipasoknya ke sejumlah tamunya.
"Cukup pusing juga saya dengan semakin banyak tamu karena harus meningkatkan jumlah wanita untuk menemani dan menghibur para tamu asing tersebut," kata dia.
Bagaimana dengan bahasa apakah tidak menjadi masalah?
"Wanita kita semua orang Jepang asli dan beberapa di antaranya bisa bahasa Inggris walaupun terpatah-patah. Tapi untuk sebuah kemesraan rasanya tidak pakai bahasa juga bisa lancar selama ini tak ada masalah," lanjutnya.Ketika ditanyakan apakah ada tamu dari Indonesia, Tanaka tak menampiknya.
"Ada tamu dari Indonesia yang pernah pakai jasa kami ini. Tampaknya juga puas dengan jasa yang kami berikan tersebut," ungkapnya.
Apakah ada aturan sebelum menyewa para gadis tersebut?
"Tentu saja ada aturannya dan ini akan dijelaskan dulu kepada tamu sebelum para gadis itu melayaninya. Mengapa? Karena ini hukum Jepang harus demikian menjelaskan dengan baik apa yang boleh dan apa yang dilarang," jelasnya lebih lanjut.Penyewaan wanita juga bisa dilakukan untuk satu hingga 3 hari selama jalan-jalan di Tokyo atau di Jepang. Tentu saja dengan harga yang cukup mahal untuk penyewa per harinya bisa mencapai di atas 100.000 yen.
"Sebenarnya kita ingin tamu puas itu dulu yang kami prioritaskan. Jadi bukanlah soal uang. Kalau tamu puas tentu kita akan senang pula dan berharap kalau ke Tokyo lagi ya bisa menghubungi kami kembali," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar