Belakangan ini hutang Indonesia tercatat menurun tipis hingga akhir Oktober 2016 lalu, total utang pemerintah pusat kepada luar negri tercatat sebesar Rp 3.439,78 triliun. Total utang Indonesia turun tipis sebesar Rp 5 triliun dibandingkan akhir September 2016, yaitu Rp 3.444,82 triliun.
Bahkan Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat pada akhir Oktober 2016 lalu adalah US$ 263,56 miliar, turun dari posisi akhir September 2016 yang mencapai sebesar US$ 265,03 miliar.
Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai akhir Oktober 2016, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.707,81 triliun, naik dari akhir september 2016 yang sebesar Rp 2.701,03 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 731,98 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 743,79 triliun.
Demikian dikutip, dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (22/10/2016) dinihari.
Berikut ini akan kami cantumkan perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
Bahkan Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat pada akhir Oktober 2016 lalu adalah US$ 263,56 miliar, turun dari posisi akhir September 2016 yang mencapai sebesar US$ 265,03 miliar.
Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai akhir Oktober 2016, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.707,81 triliun, naik dari akhir september 2016 yang sebesar Rp 2.701,03 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 731,98 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 743,79 triliun.
Demikian dikutip, dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (22/10/2016) dinihari.
Berikut ini akan kami cantumkan perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
PER TAHUN | TOTAL UTANG | RASIO TerhadapPDB |
---|---|---|
2000 | Rp 1.234,28 Triliun | 89% |
2001 | Rp 1.273,18 Triliun | 77% |
2002 | Rp 1.225,15 Triliun | 67% |
2003 | Rp 1.232,50 Triliun | 61% |
2004 | Rp 1.299,50 Triliun | 57% |
2005 | Rp 1.313,50 Triliun | 47% |
2006 | Rp 1.302,16 Triliun | 39% |
2007 | Rp 1.389,41 Triliun | 35% |
2008 | Rp 1.636,74 Triliun | 33% |
2009 | Rp 1.590,66 Triliun | 28% |
2010 | Rp 1.676,15 Triliun | 26% |
2011 | Rp 1.803,49 Triliun | 25% |
2012 | Rp 1.975,42 Triliun | 27.3% |
2013 | Rp 2.371,39 Triliun | 28.7% |
2014 | Rp 2.604,93 Triliun | 25.9% |
2015 | Rp 3.098.64 Triliun | 26.8% |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar